Halaman Yang Ada Di Blog-ku

Sabtu, 13 November 2010

Berartinya Kita

Saya mendapatkan ini dari sebuah situs:

Pada suatu ketika di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat taman tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka dan berkata “siapa diantara kalian yang mau uang 50.000?” semua anak berhenti bermain da serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dna harap. Kakek lalu berkata “kakek akan memberikan uang ini setelah kalian semua melihat ini dulu.” Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yagn masih mau dengan uang lusuh ini?” anak-anak itu tetap tersenyum mengacungkan tangan . “Tapi kalau kakek injak bagaimana?” lalu menjatuhkan unag itu ke apasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan ditekannya denga keras, hingga uang itu kotor.Beberapa saat ia lalu mengambil uang itu dan kembali bertanya “Siapa yang masih mau uang ini?” tetap saja anak-anak itu mengacungkan jari mereka, bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
Sahabat, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun ktia dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yagn dilakukan oleh si kakek, semua anak akna tetap menginginkan uang itu, knapa? Karena tindakan itu tidak akan mengurangi nilai dari uang yang dihadiahkan. Uang itu tetap berharga 50.000. sahabat seringkali, dalam hidup ini kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita atas segala segala keputusan yang kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang diberikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga dimata orang lain. Kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman bahkan oleh lingkunga kita, namun percayalah apapun yang terjadi kita tak akan pernah kehilangan nilai kita dimata ALLAH, bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan,ternoda, selalu ada saat unutk ampunan dan ma’af. Kita tetap ternilai dimata –Nya. Nilai dari diri kita tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari akhlak dan perangai kita, seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita, akhlak ialah bunga kehidupan, merupakan seberapa bernilainya manusia, dengan akhlak rasa sayang dan senang karna selalumengikuti kita, dan merupakan modal hidup. Orang yagn tidak mempunyai akhlak meskipun ia berharta, tidak ada nilainya, meskipun dia cantik tapi jika sikapnaya buruk dan tiada berguna baginya. Begitu juga orang yang berpangkat tinggi, tetap tidak berakhlak, maka kecantikan kita lagi berguna baginya. Begitu pula dengan orang yagn berpangkat tinggi, tanpa akhlak ia menjadi orang yang dibenci.

Hikmah

Pernah merasa hampa sampai nggak ada udara yang bisa kamu hirup, pernah merasa gelap seakan kau buta, pernah merasa jauh seakan kau tak bisa menjangkaunya, pernah merasa kehidupanmu telah tertutup untuk selamanya? Tapi setelah semua hal itu kamu rasakan, dan kamu berhasil melewatinya, apa yang kamu rasakan? Indah bukan. Sangat puas.
Saat kau merasa hampa, sangat hampa, tapi tiba-tiba ada yang menyiramkan berjuta warna dalam hidupmu. Saat kau merasa gelap, tiba-tiba ada beribu-ribu kilatan cahaya yang datang padamu. Saat kau jauh, sampai tak bisa menariknya kemari, tiba-tiba kau berkedip dan kembali dekat. Saat kehidupanmu tertutup dan tiba-tiba ada angin topan yang membuka kembali lembaran kehidupanmu.
Semua terasa begitu mengagumkan, setelah sekian lama tak menghirup udara, dan diberi kesempatan untuk merasakan segarnya udara, pasti kau merasa mendapat keajaiban. Setelah sekian lama buta, tiba-tiba beribu cahaya datang padamu, terlalu terang hingga kau merasa surga ada didepanmu. Setelah kau jauh tak terengkuh, tiba-tiba kau kembali, kau merasa dunia seakan dalam genggamanmu.
Saat pasangan hidupmu pergi sekian lama, dan tiba-tiba kembali, rasa sayangmu akan bertambah besar, seakan sayangmu selama ini terlimpahkan dalam satu waktu. Setelah kau merasa sangat lapar, tiba-tiba waktu berbuka menjelang, kau akan merasakan betapa nikmatnya makanan. Saat sekian lama kau menunggu dan tiba-tiba penantianmu usai, kau merasa semua waktu yang dilalui tak berarti.
Itu adalah beberapa contoh hikmah, semakin besar cobaan yang diberikan pada kita, maka semakin besarpula nikmt dan kebekahan yangakan dilimpahkan-Nyapada kita. AMIEN.....

Mencintai atau dicintai

Ketika seseorang ditanya lebih milih mana, dicintai atau mencintai kebanyakan orang lebih memilih untuk dicintai. Kenapa ya,, padahal mari kita amati terlebih dahulu. Saat kita dicintai seseorang, kita akan merasa dikendalikan oleh perasaan yang menjorok untuk ikut mencintai orang itu, itu adalah sebuah paksaan. Tapi saat kita mencintai seseorang, kita nggak akan merasa didikte. Kita merasa hanya kita yang memiliki perasaan ini, dan nggak akan ada bisa mencampurinya.
Dari segi orang lainpun begitu. Orang yang lebih memilih dicintai biasanya punya sifat yang egois, ingin selalu ditempatkan di tempat yang enak, nggak mau berkorban dan nggak peduli perasaan orang lain. Saat kita menjalin hubungan dengan orang yang mencintai kita, tapi kita tidak mencintai dia, orang itu akan merasa tertekan dan harus mengutamakan kita. Lain dengan mencintai, orang yang lebih memilih mencintai biasanya memiliki sifat yang rela berkorban, dan setia. Kita rela ngelihat orang yang kita sukai jalan dengan orang yang disukainya meski disini, diri kita terluka, dari pada orang yang kita sukai sedih dan kita tertawa-tawa. Orang yang lebih senang mencintai akan menjunjung perasaan orang yang dicintainya daripada apapun.
Dari segi emosionalpun, orang yang memilih mencintai akan lebih dewasa dan tahu apa arti cinta yang rela berkorban untuk orang yang dicintainya, lebih tau perjuangan cinta, dan akan mengerti lebih dari yang dimengerti orang yang lebih suka dicintai. Orang yang lebih suka dicintai akan hanya merasakan indahnya cinta tanpa perjuangan, tanpa pengorbanan, dan tak akan mengerti rasa sakit dan arti cinta sesungguhnya.
Pada saat menjalin hubungan pun, orang yang lebih senang mencintai akan lebih mempertahankan hubungannya, dan tidak akan mempasrahkan hubungan itu pada pasangannya, seperti yang dilakukan orang yang lebih senang dicintai.
Jadi kesimpulannya: “Lebih baik Mencintai daripada Dicintai, karena dengan mencintai orang yang tidak mencintai kita, kita akan lebih mengerti arti perjuangan, pengorbanan dan arti cinta itu sendiri"

Putih Abu-abu ; Hitam Abu-abu

Pernah denger ungkapan “Hati si A seputih salju” dan “Tu orang pikirannya hitam”. Kalo menurut aku tu ungkapan salah kaprah! Bahkan tokoh utama di sinetron pun hatinya nggak ada yang seputih salju, dan tokoh dalam sinetron yang berwatak antagonis seantagonisnya pun, hatinya nggak ada yang bener-bener hitam, itu baru sinetron. Apalagi kalo di kehidupan nyata semua orang hatinya nggak ada yang bener-bener putih ato bener-bener item. Yang dimaksud itu warna kepribadiaannya lho ya, kalo secara alamiah kebanyakan hati orang normal itu ya.. warnanya merah hati.

Semua orang hatinya itu, Abu-abu. Kecuali mungkin orang pilihan kayak Nabi Muhammad SAW. ABU-ABU, sebuah warna hasil penggabungan warna hitam dan putih. Yang berarti, hati itu kadang jahat dan baik. Abu-abu sendiri ada beberapa macem, ada yang abu-abu pekat, dan ada yang sedikit lunak.

Abu-abu pekat lebih didominasi warna hitam, jadi bisa dipastikan orang yang berhati abu-abu pekat itu sifatnya lebih menjorok ke kejahatan, TAPI tetep ada unsur putih jadi sejahat-jahatnya orang, dia tetep masih punya perasaan kasih sayang.

Dan kalo unsur dalam hati abu-abu itu didominasi warna putih, tu orang lebih menjorok ke kebaikan. TAPI tetep, sebaik-baiknya orang tetep punya sifat jahat.

Jadi sekarang bisa disimpulkan, “Nggak ada orang yang bener-bener baik, ato bener-bener buruk.” Dapat disimpulkan juga “Sifat kejahatan dan kebaikan itu manusiawi, semua orang punya, tergantung intensitasnya aja.”

Other Information

Ikuti Terus Blog ini ya...
Oiya,, bagi para pengikut,, Add FB aku juga ya.. di Indriyanti Agutina Putri dan my twitter @2096park