Halaman Yang Ada Di Blog-ku

Rabu, 28 Maret 2012

FF - Late Last - Part2/END



Author    : HHSPIR
Tittle    : Late Last
Casting    : Park In Ri, Lee Jin Ki, and other comeo
Genre    : Romance, Horror (?),
Rating    : PG-15 -TAPI mengandung bahasa yang sedikit frontal-
Note    :
-    Judulnya sengaja dibuat Late Last bukan karena Author ini ndak bisa bahasa inggris atau salah ketik wkwkwkwkwk (alibi)
-    Semoga kena deh ceritanya, soalnya yang jadi cast-nya bukan Bias siii :P Kalo ndak kena, dikena-kenain ya Readers yang baikkk....
-    Song Suggest; pokoknya lagu-lagu yang galau ajaaaaa
-    FF perayaan kembalinya SHINee dan berakhirnya UTS
*******************************************************************************************
Late Last

Tsk,
Dulu aku pernah berkata pada teman-temanku
Jatuh cinta pada karakter manga yang bermata besar dan berwajah sempurna itu perbuatan bodoh
Karena mereka tidak benar-benar ada
Tapi sekarang,
Aku membusuk dalam kalimatku sendiri
Aku salah
Aku salah waktu itu
Jatuh cinta pada sesuatu yang tidak ada itu..
Lebih baik..
Ah, tidak..
hanya akan lebih baik, jika pada kasus ku ini..



Dua minggu kemudian
.
.
.
“Kau sungguh beruntung, In Ri-aa!” kata yeoja manis yang sepertinya langsung duduk di tepi ranjangku.

Aku hanya membalasnya sambil tersenyum. Membayangkan angan-angan yang akan segera menjadi nyata.

“Kau tau, orang lain butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan donor mata. Tapi kau?!” katanya lagi.
Ya, tadi pagi aku mendapatkan bahwa donor mata untukku sudah siap. Aku akan segera bisa melihat lagi, lusa aku sudah akan melakukan opreasi itu. Aku akan kembali melihat, merengkuh duniaku yang penuh warna lagi, dan yang terpenting aku akan segera menemuinya. Eh? Menemuinya? ASTAGAA!!!!! Aku lupa sesuatu.

“Eemhhh.. Jung Soo-aa.. mian. Tapi bisakan kau mengantarku ke taman rumah sakit?” tanyaku.

“Eh? Untuk apa?” dia malah membalasku dengan pertanyaan.
.
Aku hanya menyeringai tersenyum.

“Ahh!! Arra. Kau mau menemui Jinki? Benarkan? Ahh! Kebetulah aku sangat penasaran dengannya.” Katanya bertubi-tubi sambil mengguncang bahuku. “Ayo kita berangkat.” Katanya sambil menuntunku turun dari ranjang, mengambil tongkatku dan menuntunku dengan sabar.

+++

“Huuuuftt.” Terdengar lenguhan bosan dari Jung Soo.

Kami sudah berada disini sejak sekitar 30 menit yang lalu, tapi Jinki tidak juga datang.

“Apakah masih lama? Aku harus pergi kesuatu tempat.” Katanya

“Benarkah? Mmm.. kalau begitu pergilah dulu.” Kataku menoleh kan kepala. Semoga saja aku tidka salah menoleh.

“Kau tidak apa-apa?” tanyanya.

“Tidak. Jinki pasti akan segera datang.” Kataku yakin.

“Hhhhmm. Kau tau In Ri-aa? Kau terlalu percaya padanya.” Katanya menakut-nakuti ku. Ck, memang dasar (?) chingu ku yang satu ini. “Baiklah! Aku pergi! Anneyong!” katanya.

Aku menggosok-gosok kedua lututku dengan tangan, kembali menunggu. Ah, iya! Sepertinya sekarang aku sudah bisa melupakan Minho. Hah! Kalau ada yang bertanya siapa Minho. Aku akan berkata ‘dia mantan pacarku’ dengan tegas. Kalau ada yang bertanya bagaimana perasaanku sekarang. Aku akan menjawab ‘’bahagia’.

Mmmhh.. bagaimana bisa aku cepat sekali melupakannya ya? Apa aku menyukai namja lain? Apakah itu.. mm Jinki-ssi? Molla. Menurut pendapat readers bagaimana? >plak!<

Hujan tiba-tiba turun sedikit demi sedikit. Tapi bukan hujan lebat yang turun kali ini, tapi hujan gerimis. Aku menengadahkan tanganku pada udara yang kosong mencoba meraih air hujan. Oh iya, sebelum aku buta. Aku tidak terlalu menyukai hujan, tapi ketika nanti aku sudah tidak buta, aku akan tetap menyukai hujan. Karena, hujan yang membuatku bertemu dengan.. mmmm...

“Aku tau kau suka hujan In Ri-aa.. tapi tidak berarti aku mau hujan-hujan kan?” tiba-tiba suara seseorang yang sedari tadi aku tunggu terdengar sangat dekat ditelingaku.


Aku segera menoleh ke arah suara itu. Mencoba menatap matanya dengan mataku yang buta.

“Kajja kita pergi.” Katanya menggandeng tanganku.

“Ang gha!!” kataku sambil menggeleng cepat. “Jebal yo Jinki-aa.” Kataku

“Dasar anak bandel.” Katanya sambil mengusap pucuk kepalaku.

“Lusa, aku akan operasi mata.” Kataku.

“Benarkah?” tanyanya pelan. Aku kira dia akan mengatakannya dengan perasaan senang. Kenapa nada bicaranya begitu?

“Gureom. Kenapa? Kau tidak siap aku melihat wajahmu oeh? Ckckck,, aku harus mempertampan wajahmu setelah ini.” Kataku menggodanya.

“Yak!! Kau... tunggulah! Kau pasti akan terpesona padaku nanti!” katanya sambil mencubit pipiku dan mengarahkannya ke kanan dan kiri.

“Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?” tanyanya dengan nada bicara yang berubah serius.

“Apa?” tanyaku yang entah kenapa mengikuti nada bicaranya.
.
.

(dirahasiakn hingga FF ini tamat)
.
.
“Baiklah.” Kataku mengiyakan permintaannya

“Baiklah! Ayo aku antar kau ke kamar lagi.” Katanya sambil menggandengku. Waktu itu, aku hanya menurutinya saja.


+++


Kami sampai di depan kamar rawat ku beberapa saat kemudian.

“Baiklah! Kau istirahat ya?” kataku

“Kau yang seharusnya istirahat! Kau kan akan segera operasi.” Katanya memencet ujun hidungku.

“Arrasooo.” Kataku membuat bentuk ‘O’ yang besar di mulutku.

“Baiklah, aku pergi.” Katanya

“Oppa!!” aku meneriakinya.

“Eh? Sejak kapan kau memanggilku Oppa?” tanyanya.

“Kapan kita bertemu lagi?” tanyaku.

“Mmm.. segera. Makanya cepat operasi dan segera sembuh, ne?” katanya.

“Baiklah! Anneyong, Oppa!! Saranghaeyo!!” kataku dengan nada usil padanya. Hahaha!! Dia pasti salting sekarang.

“Na do” katanya yang aku balas juluran lidahku dan segera menghilang dari balik pintu.

+++


Hari pertama setelah operasi


Kenapa kau tidak datang?

Aku sudah menunggumu disini.

Bahkan hujan juga ikut menunggumu

Aku sudah lebih baik sekarang

Perban di mataku ini akan segera dibuka dan aku akan segera bisa melihat warna lagi

Aku sudah siap oleh terpesona dengan mata dan senyummu

Tapi kenapa kau tidak datang?

Bukannkah kau janji kita akan bertemu?

.
.
.
.

Setelah aku bisa melihat dunia lagi


Kapan kau akan menemuiku?

Ini sudah kesekian kalinya aku menunggu

Dan sudah kesekian kalinya juga kau tidak datang

Kau kemana?

Apa kau sakit?

Kau tau, aku sangat-sangat merutuki diriku sendiri yang tidak pernah bertanya tentangmu..

Kau sakit apa?

Rumahmu dimana?

Selama ini aku terlalu banyak memikirkan diriku sendiri

Ma’afkan aku..

Tolong temui aku sehingga aku bisa menerima hukumanku

Besok aku akan keluar dari rumah sakit

Oh, iya. Aku akan segera menepati permintaan mu..

Semoga setelah itu, kau akan menemuiku


+++


“Terima kasih, In Ri-yang. Kau benar-benar gadis yang baik. Pantas Jinki memintamu.” Kata seorang wanita paruh baya berwajah ramah itu sambil menepuk pelan pundakku.

“Baiklah, Omonim. Saya pergi dulu.” Kataku sambil keluar dari bagunan luas itu. bangunan yang cukup luas untuk dihuni 30 anak-anak dengan lapangan bermain disisi depannya. Membuat setiap orang yang melewatinya bisa melihat gelak tawa anak-anak yang akhirnya bisa merasakan secuil keberuntungan setelah terpisah dari orang tuanya. Entah itu hilang, dibuang, atau terpisah selama-lamanya.


Aku kembali menyusuri jalanan lengang yang dipenuhi dengan fatamorgana dimataku. Musim semi telah berakhir, berganti musim panas yang begitu menyengat tak ada lagi hujan, tak ada juga dirimu. Tapi, jika hujan akan muncul pada musim semi mendatang, apakah kau juga akan muncul saat itu?

“Jinki?” tanya wanita paruh baya itu

“Ne. Aku kemari untuk memenuhi permintaannya sekaligus untuk mencari tahu tentangnya.” Kataku.

“Dia,,,”

“Ne?”

“Dia kecelakaan satu bulan yang lalu, dan beberapa minggu yang lalu dia meninggal.” Katanya menusukku.

“Apa? Lalu.. Laluuu.. Jinkkii..” kata-kataku tersengal.

“Jinki adalah donatur sukarela di panti kami ini.” Kata wanita paruh baya itu.

“Om..monim tau tempat tinggal Jin..ki?” tanyaku tersengal lagi.

“Sayangnya kami tidak pernah tau. Dia hanya akan selalu datang setiap minggu dan menemani anak-anak bermain.”



Aku kembali meneruskan langkahku setelah mengambil selembar daun yang jatuh. Terik matahari kali ini sangatlah menyengat. Fatamorgana. Bolehkah aku berharap fatamorgana itu bisa membentuk bayangan mu? Aku ingin melihatmu. Walau hanya sebuah fatamorgana. Aku ingin melihat dan merengkuhmu, walaupun ketika sudah dekat kau akan segera menghilang.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku tersadar dari lamunan panjangku ketika seorang waitters mengantarkan gelas cappucino keduaku.

Musim semi sudah datang lagi. Bau hujan ada dimana-mana, bahkan sekarang masih turun hujan. Hujan yang menemaniku mengingat semua kenangan tentang mu. Benar. Musin semi dan hujan mungkin akan kembali setiap tahunnya. Tapi kau tidak. Kau tidak akan menampakkan dirimu dihadapanku. Tak apa. Sepertinya waktu kita memang hanya sesingkat itu. Tak apa. Bukankah waktu yang singkat tetapi berharga itu sesuatu yang sangat sulit kau dapat kan? Aku bahagia pernah mendapatkannya. Denganmu.



THE END~~~

Huuaaaaaaa!!!!!! FF abal-abal ini ternyata bisa selesai. Saya kira ini FF bakalan jadi tak berujung.. wkwkwk... seperti yang sudah pernah saya sebutkan, kalo FF ini dibuat sebagai perayaan Comeback-nya SHINee meskipun agak telat (Cheosusemnida *BOW*) dan berakhirnya UTS saya, jadi yaaa.. gimana yaa,, maklumin aja ya, kalo sedikit (banyak kaliii) agak (sangat kaliiii) ndak kena, Cuma dibuat dalam waktu + 3 jam loooo. Bagaimana kah? Otte??? Setujukan, sama negosiasi saya??


DEEP BOW
*criinnngg!* ngilang bareng Taemin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Other Information

Ikuti Terus Blog ini ya...
Oiya,, bagi para pengikut,, Add FB aku juga ya.. di Indriyanti Agutina Putri dan my twitter @2096park