Author:
Park In Ri
Casting:
Cha Eun Soo, Kang Jae Hee, Han Hwa Young
Genre:
Romance Comedy
Rating:
PG-14
Length: One Shoot
Note:
alkisah, sang author terinspirasi dari seorang (ato lebih tepatnya dua orang)
teman, jadi tanpa sepengetahuan mereka saya buat deh perjalanan hidup mereka sebagai
FF, jangan khawatir Cuma di-improve dikit kok! *Plak!!* OKE-OKE, saya ngaku.
Saya improve banyak,,, ^^”
BEAUTIFUL
MY BOY
Cinta
itu buta,
Buta
itu mata,
Mata
itu bulat,
Bulat
itu telur,
Telur
itu BUSUK!! *GeJe.. abaikan!
*******************************
Eun Soo POV
Aku
eratkan lagi ikatan handuk mandiku lalu berjalan ke kamar. Tergantung satu stel
seragam baruku yang sudah di setrika begitu licin oleh Eomma. Segera aku pakai
baju kebanggaanku itu dan mematut diriku sendiri di depan cermin.
“Hah!
Kenapa semua orang bilang aku cantik? Aku kan tampan!” kataku sambil mengoles
gel dirambutku.
Ku
atur rambutku agar naik keatas, tapi kenapa aku malah jadi seperti landak? Ah!
Siapa peduli dengan potongan rambut seperti ini? Sudah tidak zaman. GANTI!
Ku
arahkan poni rambutku kesamping, seperti style harajuku yang sedang
nge-trend. Ahh!! Wajahku seperti tinggal
setengah. Bukan, ini bukan wajahku yang terlalu kecil tapi rambutku yang sudah
terlalu panjang. Baiklah, GANTI!
Sepertinya
sudah lebih dari satu jam aku menggonta-ganti gaya rambut. Mulai dari style
punk, hingga rambut orang kantoran yang lengket dan berminyak. Tapi tidak ada
yang cocok!
“Arrrrrgggghhh!!!!”
karena kesal aku berteriak sambil mengacak-acak rambutku. “Huhuhuu...” aku
mulai menangis. Ya, aku benar-benar menangis..
“Eun
Soo? Ada apa?” tanya Eomma yang tiba-tiba muncul dari pintu.
“Eomma!!!”
kataku berlari menghampirinya. Namun kuurungkan niatku untuk memeluknya. Aku kan namja yang sudah dewasa, tidak boleh
bersikap manja begitu.
“Sini,
biar Eomma betulkan rambutmu.” Kata Eomma padaku.
“Yang
bagus ya? ini kan hari pertamaku masuk SMA.” Kataku pada Eomma yang sudah mulai
mengotak-atik rambutku.
Tidak
sampai 5 menit, rambutku sudah rapi. Dengan poni di dahi yang sangat manis,
cocok dengan wajahku yang tampan!
“Ini
bekal untukmu. Didalamnya ada cake strowberry dan susu vanilla manis, jangan
lupa diminum.” Katanya sambil menyodorkan kotak bekal padaku.
“Baiklah!
Aku berangkat!” kataku.
“Tunggu
kau mau berangkat naik apa?” tanya Eomma.
“Eh?
Iya. Sepedaku kan sedang diperbaiki. Aku bisa naik bus.” Kataku sedikit ragu.
Jujur aku tidak terbiasa naik kendaraan umum seperti itu.
“Tadi,
Eomma mendapat telfon dari Eommanya Jae He. Katanya dia akan mengantarmu.” Kata
Eomma.
“Eh?
Ya.. baiklah.” Kataku pelan. Apa aku harus berangkat bersama Jae Hee Hyung?
****************************
Jae Hee POV
“Pagi,
Omonim.” Kata ku ramah setelah sampai di depan rumah Eun Soo
“Eh,
iya Jae Hee. Masuk saja.” kata Eomma Eun Soo.
Tak
berapa lama menunggu, Eun Soo keluar dengan seragam lengkap. “Kita berangkat
sekarang?” tanyaku padanya
“Eung.”
Katanya pelan sambil mengikuti langkahku menuju motor.
Aku
bisa merasakan dia sedikit ragu ketika akan naik motorku. “Aku janji tidak akan
ngebut.” Kataku kemudian merasakan dia naik ke motorku. Kamipun segera melaju
ke sekolah kami yang baru tapi tidak lupa aku tidak mengemudikannya dengan
cepat. Bisa-bisa namja di belakangku ini melompat.
“Sampai.”
Kataku pelan.
“Terimakasih,
Hyung.” Katanya.
“Tidak
masalah. Oh iya, aku dengar kita sekelas ya? ayo berjalan bersama.” Kataku.
Di
dalam kelas ternyata sudah banyak teman-teman yang sudah datang.
“Emm..
kau mau duduk denganku?” tanyaku lagi padanya.
“Tidak
perlu.” Katanya.
Bagaimanapun
juga, aku tidak bisa berhenti khawatir terhadapnya. Untuk ukuran seorang namja,
tinggi badan dan tubuhnya termasuk kecil. Sifatnya juga halus. Aku merasa perlu
melindunginya.
JDUUKK!!!
Nah
kan, baru beberapa detik aku melepaskan pandanganku darinya, dia sudah jatuh
terjerembab di didepan kursi. Aku segera mendatanginya dan mengulurkan tangan
padanya.
“Lebih
baik kau duduk denganku.” Kataku.
****************************************
Eun Soo POV
“Yaa!!
Kotak yang ada didepan kalian itu adalah kotak makan siang kalian. Kalian harus
menghabiskannya! Dan tidak boleh mencari makanan diluar!!” teriak seorang
sunbae pembimbingku panjang.
“Setiap
kotak berisi menu yang berbeda!” kata Sunbae Yeoja menambahkan
Aku
buka kotak makananku perlahan. Berharap yang muncul seperti bekal yang
dibuatkan Eomma tadi pagi.
SIALLLLL!!!!!
Kenapa isinya salad buah?? Baru dari baunya saja, sudah terasa masam!! Hidupku yang
berwarna ini bisa hancur jika makanan terkutuk itu masuk mulutku. Aku lirik
makanan Jae Hee hyung, KYAAAA!!!!! Cake strawberry,, MAU!!
“Kau
mau ini?” tanyanya begitu melihat aku melirik makanannya.
“Tidak,
namja sepertiku tidak suka makanan seperti itu.” kataku sangat-sangat
berbohong. “Aku keluar dulu, mencuci tangan.” Kataku bergegas pergi.
Ketika
aku berbalik dan bersiap memakan salad buah sialan itu, aku sedikit terkejut.
Isi kotak makananku itu berubah menjadi sepotong cake strawberry yang lezat.
“Makanlah
itu! aku tidak suka.” Katanya tanpa menengok kewajahku yang entah kenapa
memerah.
Aku
segera memakan cake itu tanpa basa-basi. Emmm.. Yummy!!!
-----------------------------------------
“Ya!!!
siapa yang merasa punya benda tajam ini?!” tanya seorang Sunbae marah ketika
menggeledah tas milik Kami semua.
Sedangkan
aku dan teman-teman yang sedang menunggu diluar ketika penggeledahan segera
menengok kekanan dan kiri diikuti bisik-bisik dari para yeoja.
“Yaaa!!!
Yang memiliki gunting ini mengaku!” kata seorang Hobae lagi sambil menunjukkan
gunting berwarna hijau dengan garis pinggir hitam.
Aku
sangat terkejut, kenapa gunting itu bisa ada disini?! Itu adalah gunting
milikku, bahkan terdapat inisialku di gunting itu, sudah kabur namun aku masih
mengenalinya, C-E-S. Yang artinya Cha Eun Soo. Aku meremas-remas tanganku
karena tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
“Eotteokke?!?!” teriakku dalam hati.
“Ma’af
sunbae, itu milikku. Aku lupa tidak mengeluarkannya kemarin.”
Suara
itu membuatku segera menoleh ke tempat berasal. Mataku semakin melebar ketika
melihat Jae Hee hyung mengangkat tangannya, mengakui kalau gunting itu
miliknya.
“Baiklah!
Kau harus kami hukum. Buat sebuah karya seni 3 dimensi, dan harus dikumpulkan
besok.” Kata seorang Sunbae keluar dari kelas dan membolehkan kami masuk.
“Ne.”
Kata Jae Hee hyung
***************************************************
Jae Hee POV
“Aku
sudah bilang kan, kau tak perlu membantu, aku bisa melakukannya sendiri.” Kataku
sambil membukakan pintu rumahku pada namja cantik ini.
“Andweyo,
hyung terkena masalah karena aku. Jadi aku
memang harus membantu. Sekarang apa yang harus aku lakukan?” tanyanya sambil
duduk diantara tumpukan koran yang akan aku gunakan membuat vas.
“Kau
campur saja sobekan koran itu dengan lem. Nanti aku yang mencetaknya.” Balasku
“Ne.”
Katanya segera melakukan yang aku pinta.
Udara
ditepi kolam renang rumahku saat itu sedang dingin, aku lihat tubuh kecilnya
yang hanya ditutupi piyama tipis. Kemudian masuk kedalam rumah mengambil
selimut dan dua cangkir cokelat panas.
“Ini,
minum dulu baru kerja lagi, kau bisa kedinginan nanti.” Kataku yang dibalas
senyuman darinya kemudian meraih cokelat panas itu.
Kami
menyeruput cokelat panas itu bersamaaan membuat uap hangat berhembus keluar
dari mulut.
“Terima
kasih, Hyung.” Kata Eun Soo. “Untuk tadi siang.” Lanjutnya
“Sama-sama.”
Balasku singkat kemudian kami berdua terhanyut menikmati cokelat panas
masing-masing.
“Kita
berteman?” kataku memecah keheningan sambil mengulurkan jari kelingkingku yang
terjulur kedepan wajahnya.
“Ne?”
tanyanya dengan wajah polos. Cantik.
Aku
hanya membalasnya dengan senyum membuatnya bergantian melihat kelingking dan
wajahku kemudian tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya pada kelingkingku.
“Ne.
Chingu yaa..” katanya menyesap cokelas panas terakhirnya.
---------------------------------------------------
“Eun
Soo-ah, bisa kau ambilkan kayu itu? kita perlu mengukir sesuatu disini.” Kataku
namun tidak mendapatkan respon.
“Eun
Soo-a..”kata-kataku terputus ketika melihatnya sudah tertidur mengelangkupkan
wajahnya pada meja.
“Hahhh.. jadi dari tadi aku berbicara dengan
Pangeran Tidur yang Cantik?” kataku membetulkan letak selimutnya dan kembali
menyelesaikan pekerjaanku.
******************************************
******************************************
Author POV
“Ya!!
Ppali, hyung!!” teriak Eun Soo di depan pintu rumah Jae Hee yang tertutup.
“Kau
ini tidak bisa bersabar ya?!” terdengar suara dari dalam rumah tak lama
kemudian Jae Hee keluar dengan menenteng tas di tangan kanan, sepatu di tangan
kiri dan mulut yang menjepit roti isi.
“Aku
menunggu lama sekali tau,” kata Eun Soo mengeluarkan nada manjanya.
“Aku
bahkan belum sempat sarapan, kau mau menyuapiku ha?!” kata Jae Hee sambil
mengenakan sepatunya.
“Ma’af..”
kata Eun Soo kali ini dengan nada memelas.
“Lihat-lihat,
beberapa menit yang lalu kau hampir meruntuhkan pintu rumahku, lalu kau
bersikap manja dan sekarang kau seperti anak anjing yang kehujanan.” Kata Jae
Hee kali ini mengenakan tasnya.
“Ayo
kita berangkat.” Kata Jae Hee lagi sambil mengacak-acak rambut Eun Soo.
“Ya!
Eomma-ku susah-susah merapikannya tau!” kata Eun Soo naik ke boncengan motor
Jae Hee.
“Hah
dasar kau ini, rambut saja masih dirapikan oleh Eomma-mu!” kata Jae Hee
Eun
Soo hanya membalasnya dengan memanyunkan bibir.
“Hari
ini pelajarannya menyebalkan, bagaimana kalau ktia bolos saja, Hyung?” kata Eun
Soo ketika mereka sudah memasuki gerbang sekolah.
“Ya!!
Rupanya namdongsaeng-ku ini sudah mulai nakal ya?! Andwe! Bisa-bisa Eomma-mu
marah nanti.” Kata Jae Hee.
-----------------------------
Jae
Hee sedang membantu Eun Soo yang mendapatkan giliran maju kedepan, ketika
seseorang masuk kedalam kelas.
“Ya! Eun Soo-ah! Itu bukan angka dua, tapi
lima!” bisik Jae Hee tak bersuara kepada Eun Soo yang ada didepan.
“Eun
Soo-ah. Kau duduk dulu, ada sebuah pengumuman.” Kata Yang seongsangnim.
Setelah
Eun Soo duduk, masuklah seorang Yeoja yang wajahnya asing kedalam kelas.
“Yeorobuen,
ini adalah Han Hwa Young, teman baru kalian dia pindahan dari Daegu.” Kata Yang
seongsangnim di ikuti dengan bungkukan badan dari yeoja itu.
“Annyeong
Haseyo, Hwa Young imnida, bangapseumnida.” Kata Yeoja itu lembut.
“Kau
bisa duduk disana” kata Seongsangnim sambil menunjuk tempat duduk kosong di
depan Jae Hee.
Yeoja
itu menunduk dengan sopan dan berjalan ketempat yang ditunjuk.
“Annyeong
Haseyo, Hwa Young imnida.” Kata Yeoja itu kepada Eun Soo dan Jae Hee setelah
duduk dibangkunya.
“Yeppeo..”
bisik Eun Soo di telinga Jae Hee yang dibalas dengan senyum kecut Jae Hee.
*************************************
Eun Soo POV
“Hyung..hhh..hh..!!!!”
teriakku sambil berlari menuju Jae Hee hyung yang sedang membeli sesuatu di
kantin.
“Kau
berisik sekali, ada apa?” tanya Jae Hee.
Aku
menyeret Jae Hee Hyung ketempat yang sepi kemudian menceritakan hal yang membuatku
berteriak tadi.
“Hhh..
Aku berhasil mendapatkan hhh... nomor Hwa Young!” kata sambil mengatur nafas
yang masih terputus-putus.
“Baguslah.”
Kata Jae Hee hyung singkat.
“Menurumu,
haruskah aku mengirim SMS atau aku menelfonnya?” tanyaku lagi sambil
meremas-remas ponselku. Pertanda kalau aku gugup.
“Terserah
aku saja.” Balas Jae Hee Hyung lagi, kenapa dia hanya berbicara singkat-singkat
sih?!
“Lebih
baik aku mengirimnya SMS nanti.” Kataku lagi.
“Eun
Soo-ah,, apakah kau menyukai Hwa Young?” pertanyaan Jae Hee hyung benar-benar
tidak aku perkirakan.
Apakah
aku menyukai Hwa Young? Pertama kali aku merasa namanya lucu, Hwa Young artinya
adalah bencana yang berharga. Namun sepertinya Hwa Young benar-benar bencana
yang berharga bagiku. Sebuah perasaan yang membuatku terus gugup dan
berdebar-debar, namun sangat berharga sehingga tidak ingin melepaskannya.
“Eh?
Emm.. Molla. Aku hanya merasa, kalau aku akan baik-baik saja selama melihatnya
tersenyum. Ya, kurang lebih begitu.” Kataku sambil menopangkan dagu.
“Berarti
kau mencintainya.” Kata Jae Hee hyung memelankan suaranya.
“Emm,,
ya mungkin.” Kataku.
************************************
Jae Hee POV
“Hyung!!!!”
teriak Eun Soo di depan rumahku.
“Eun
Soo, untuk apa kau kemari hujan-hujan begini? Kau jadi basah kuyup.” Kata ku
langsung melemparkan handuk padanya.
“Hyung!!
Kau tau, Hwa Young membalas pesanku!” katanya dengan mata berbinar-binar.
Dia kesini
hanya untuk bicara itu? sepertinya, Eun Soo benar-benar mencintai Hwa Young.
“Benarkah?
Itu bagus sekali.” Kataku
“Lalu,
aku harus bagaimana?” tanyaku.
“Apalagi
kalau tidak mengajaknya keluar.” Kataku
“Berkencan?”
tanya Eun Soo lagi.
“Iya!!”
balasku.
“Baiklah,
aku akan mengajaknya. Terima kasih, Hyung. Kau memang yang terbaik!” katanya.
Entah
kenapa, seperti ada sebuah samurai menancap di dadaku, membuatku sakit dan
sesak.
------------------------------------------
“Hyung!
Ayo kita makan siang, jangan belajar
terus.” Kata Eun Soo sambil menutup buku-ku dengan paksa.
“Eh?
Kau harusnya mengajak Hwa Young makan denganmu.” Jawabku sambil kembali
membukan buku tulisku dan kembali menuliskan sesuatu disana.
“Harus
kah?” tanyanya dengan nada polos.
“Tentu
saja. Sana pergilah ajak dia.” Kataku.
“Baiklah!
Ddaa, hyung. Jangan lupa, hyung juga harus makan siang.” Katanya sambil pergi
mengajak Hwa Young.
Tak berapa
lama, aku lihat Hwa Young dan Eun Soo berjalan bersama menuju ke kantin. Eun
Soo merangkul pundak Hwa Young dan mereka berbicara dengan akrab.
Aku pun
melanjutkan lagi apa yang aku tulis tadi..
“Ya..mungkin aku adalah pelabuhan rapuhmu,
Ketika kau lelah dan tersakiti, datanglah
padaku dan aku akan merawatmu..
Merawat dan mengangkatmu
Hingga saatnya kau bertemu dengan
kebahagiaanmu
Mungkin inilah saatnya aku melepaskanmu, kau
sudah bisa terbang sendiri sekarang. Jadi terbanglah sendiri dan raihlah
kebahagiaanmu..
Aku akan mendukungmu disini, dengan segenap
rasa bahagia dan sakitku.
Kebahagianku adalah melihatmu meraih
kebahagiaanmu, dan mungkin rasa sakitku adalah karena tak bisa memilikimu.
Kang Jae Hee.”
***************************************
Orang bilang, tidak
ada rahasia yang tidak akan diketahui orang lain.
Orang bilang, tidak
ada rahasia yang tidak akan terbongkar..
Namun aku ingin
memiliki sebuah rahasia,,
Rahasia yang tidak
akan diketahui orang lain, yang tidak akan pernah terbongkar sampai kapanpun.
Rahasia kalau aku
mencintaimu,,
Cha Eun Soo.
THE END
1. Kyaa!!! author lupa kalo ngejanji-in PG-14 buat reader, ma'aph.. author kelupaan,, Mianhae, jeongmhal mianhae.. kapan-kapan aja ya?!
okeee.. terimakasih udah baca.. ^^
semoga menimbulkan kesan yagn baik dan tidak ada dendam diantara kita,, apalagi pihak-pihak yang bersangkutan.. ^^V
Ini cuma Imajinasi author kok. 100% fiksii...
2. saya baru nyadar kalo ini bukan FanFiction (cz, nggak ada tokoh idolanya), berati ini namanya Karangan Bebas
THE END
1. Kyaa!!! author lupa kalo ngejanji-in PG-14 buat reader, ma'aph.. author kelupaan,, Mianhae, jeongmhal mianhae.. kapan-kapan aja ya?!
okeee.. terimakasih udah baca.. ^^
semoga menimbulkan kesan yagn baik dan tidak ada dendam diantara kita,, apalagi pihak-pihak yang bersangkutan.. ^^V
Ini cuma Imajinasi author kok. 100% fiksii...
2. saya baru nyadar kalo ini bukan FanFiction (cz, nggak ada tokoh idolanya), berati ini namanya Karangan Bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar