Halaman Yang Ada Di Blog-ku

Minggu, 04 Desember 2011

Beautiful My Boy


Author: Park In Ri
Casting: Cha Eun Soo, Kang Jae Hee, Han Hwa Young
Genre: Romance Comedy
Rating: PG-14
Length: One Shoot
Note: alkisah, sang author terinspirasi dari seorang (ato lebih tepatnya dua orang) teman, jadi tanpa sepengetahuan mereka saya buat deh perjalanan hidup mereka sebagai FF, jangan khawatir Cuma di-improve dikit kok! *Plak!!* OKE-OKE, saya ngaku. Saya improve banyak,,, ^^”


BEAUTIFUL MY BOY
Cinta itu buta,
Buta itu mata,
Mata itu bulat,
Bulat itu telur,
Telur itu BUSUK!! *GeJe.. abaikan!
*******************************
Eun Soo POV
Aku eratkan lagi ikatan handuk mandiku lalu berjalan ke kamar. Tergantung satu stel seragam baruku yang sudah di setrika begitu licin oleh Eomma. Segera aku pakai baju kebanggaanku itu dan mematut diriku sendiri di depan cermin.
“Hah! Kenapa semua orang bilang aku cantik? Aku kan tampan!” kataku sambil mengoles gel dirambutku.
Ku atur rambutku agar naik keatas, tapi kenapa aku malah jadi seperti landak? Ah! Siapa peduli dengan potongan rambut seperti ini? Sudah tidak zaman. GANTI!
Ku arahkan poni rambutku kesamping, seperti style harajuku yang sedang nge-trend.  Ahh!! Wajahku seperti tinggal setengah. Bukan, ini bukan wajahku yang terlalu kecil tapi rambutku yang sudah terlalu panjang. Baiklah, GANTI!
Sepertinya sudah lebih dari satu jam aku menggonta-ganti gaya rambut. Mulai dari style punk, hingga rambut orang kantoran yang lengket dan berminyak. Tapi tidak ada yang cocok!
“Arrrrrgggghhh!!!!” karena kesal aku berteriak sambil mengacak-acak rambutku. “Huhuhuu...” aku mulai menangis. Ya, aku benar-benar menangis..
“Eun Soo? Ada apa?” tanya Eomma yang tiba-tiba muncul dari pintu.
“Eomma!!!” kataku berlari menghampirinya. Namun kuurungkan niatku untuk memeluknya. Aku kan namja yang sudah dewasa, tidak boleh bersikap manja begitu.
“Sini, biar Eomma betulkan rambutmu.” Kata Eomma padaku.
“Yang bagus ya? ini kan hari pertamaku masuk SMA.” Kataku pada Eomma yang sudah mulai mengotak-atik rambutku.
Tidak sampai 5 menit, rambutku sudah rapi. Dengan poni di dahi yang sangat manis, cocok dengan wajahku yang tampan!
“Ini bekal untukmu. Didalamnya ada cake strowberry dan susu vanilla manis, jangan lupa diminum.” Katanya sambil menyodorkan kotak bekal padaku.
“Baiklah! Aku berangkat!” kataku.
“Tunggu kau mau berangkat naik apa?” tanya Eomma.
“Eh? Iya. Sepedaku kan sedang diperbaiki. Aku bisa naik bus.” Kataku sedikit ragu. Jujur aku tidak terbiasa naik kendaraan umum seperti itu.
“Tadi, Eomma mendapat telfon dari Eommanya Jae He. Katanya dia akan mengantarmu.” Kata Eomma.
“Eh? Ya.. baiklah.” Kataku pelan. Apa aku harus berangkat bersama Jae Hee Hyung?
****************************
Jae Hee POV
“Pagi, Omonim.” Kata ku ramah setelah sampai di depan rumah Eun Soo
“Eh, iya Jae Hee. Masuk saja.” kata Eomma Eun Soo.
Tak berapa lama menunggu, Eun Soo keluar dengan seragam lengkap. “Kita berangkat sekarang?” tanyaku padanya
“Eung.” Katanya pelan sambil mengikuti langkahku menuju motor.
Aku bisa merasakan dia sedikit ragu ketika akan naik motorku. “Aku janji tidak akan ngebut.” Kataku kemudian merasakan dia naik ke motorku. Kamipun segera melaju ke sekolah kami yang baru tapi tidak lupa aku tidak mengemudikannya dengan cepat. Bisa-bisa namja di belakangku ini melompat.
“Sampai.” Kataku pelan.
“Terimakasih, Hyung.” Katanya.
“Tidak masalah. Oh iya, aku dengar kita sekelas ya? ayo berjalan bersama.” Kataku.
Di dalam kelas ternyata sudah banyak teman-teman yang sudah datang.
“Emm.. kau mau duduk denganku?” tanyaku lagi padanya.
“Tidak perlu.” Katanya.
Bagaimanapun juga, aku tidak bisa berhenti khawatir terhadapnya. Untuk ukuran seorang namja, tinggi badan dan tubuhnya termasuk kecil. Sifatnya juga halus. Aku merasa perlu melindunginya.
JDUUKK!!!
Nah kan, baru beberapa detik aku melepaskan pandanganku darinya, dia sudah jatuh terjerembab di didepan kursi. Aku segera mendatanginya dan mengulurkan tangan padanya.
“Lebih baik kau duduk denganku.” Kataku.
****************************************
Eun Soo POV
“Yaa!! Kotak yang ada didepan kalian itu adalah kotak makan siang kalian. Kalian harus menghabiskannya! Dan tidak boleh mencari makanan diluar!!” teriak seorang sunbae pembimbingku panjang.
“Setiap kotak berisi menu yang berbeda!” kata Sunbae Yeoja menambahkan
Aku buka kotak makananku perlahan. Berharap yang muncul seperti bekal yang dibuatkan Eomma tadi pagi.
SIALLLLL!!!!! Kenapa isinya salad buah?? Baru dari baunya saja, sudah terasa masam!! Hidupku yang berwarna ini bisa hancur jika makanan terkutuk itu masuk mulutku. Aku lirik makanan Jae Hee hyung, KYAAAA!!!!! Cake strawberry,, MAU!!
“Kau mau ini?” tanyanya begitu melihat aku melirik makanannya.
“Tidak, namja sepertiku tidak suka makanan seperti itu.” kataku sangat-sangat berbohong. “Aku keluar dulu, mencuci tangan.” Kataku bergegas pergi.
Ketika aku berbalik dan bersiap memakan salad buah sialan itu, aku sedikit terkejut. Isi kotak makananku itu berubah menjadi sepotong cake strawberry yang lezat.
“Makanlah itu! aku tidak suka.” Katanya tanpa menengok kewajahku yang entah kenapa memerah.
Aku segera memakan cake itu tanpa basa-basi. Emmm.. Yummy!!!
-----------------------------------------
“Ya!!! siapa yang merasa punya benda tajam ini?!” tanya seorang Sunbae marah ketika menggeledah tas milik Kami semua.
Sedangkan aku dan teman-teman yang sedang menunggu diluar ketika penggeledahan segera menengok kekanan dan kiri diikuti bisik-bisik dari para yeoja.
“Yaaa!!! Yang memiliki gunting ini mengaku!” kata seorang Hobae lagi sambil menunjukkan gunting berwarna hijau dengan garis pinggir hitam.
Aku sangat terkejut, kenapa gunting itu bisa ada disini?! Itu adalah gunting milikku, bahkan terdapat inisialku di gunting itu, sudah kabur namun aku masih mengenalinya, C-E-S. Yang artinya Cha Eun Soo. Aku meremas-remas tanganku karena tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
“Eotteokke?!?!” teriakku dalam hati.
“Ma’af sunbae, itu milikku. Aku lupa tidak mengeluarkannya kemarin.”
Suara itu membuatku segera menoleh ke tempat berasal. Mataku semakin melebar ketika melihat Jae Hee hyung mengangkat tangannya, mengakui kalau gunting itu miliknya.
“Baiklah! Kau harus kami hukum. Buat sebuah karya seni 3 dimensi, dan harus dikumpulkan besok.” Kata seorang Sunbae keluar dari kelas dan membolehkan kami masuk.
“Ne.” Kata Jae Hee hyung
***************************************************
Jae Hee POV
“Aku sudah bilang kan, kau tak perlu membantu, aku bisa melakukannya sendiri.” Kataku sambil membukakan pintu rumahku pada namja cantik ini.
“Andweyo, hyung terkena masalah karena aku.  Jadi aku memang harus membantu. Sekarang apa yang harus aku lakukan?” tanyanya sambil duduk diantara tumpukan koran yang akan aku gunakan membuat vas.
“Kau campur saja sobekan koran itu dengan lem. Nanti aku yang mencetaknya.” Balasku
“Ne.” Katanya segera melakukan yang aku pinta.
Udara ditepi kolam renang rumahku saat itu sedang dingin, aku lihat tubuh kecilnya yang hanya ditutupi piyama tipis. Kemudian masuk kedalam rumah mengambil selimut dan dua cangkir cokelat panas.
“Ini, minum dulu baru kerja lagi, kau bisa kedinginan nanti.” Kataku yang dibalas senyuman darinya kemudian meraih cokelat panas itu.
Kami menyeruput cokelat panas itu bersamaaan membuat uap hangat berhembus keluar dari mulut.
“Terima kasih, Hyung.” Kata Eun Soo. “Untuk tadi siang.” Lanjutnya
“Sama-sama.” Balasku singkat kemudian kami berdua terhanyut menikmati cokelat panas masing-masing.
“Kita berteman?” kataku memecah keheningan sambil mengulurkan jari kelingkingku yang terjulur kedepan wajahnya.
“Ne?” tanyanya dengan wajah polos. Cantik.
Aku hanya membalasnya dengan senyum membuatnya bergantian melihat kelingking dan wajahku kemudian tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya pada kelingkingku.
“Ne. Chingu yaa..” katanya menyesap cokelas panas terakhirnya.
---------------------------------------------------
“Eun Soo-ah, bisa kau ambilkan kayu itu? kita perlu mengukir sesuatu disini.” Kataku namun tidak mendapatkan respon.
“Eun Soo-a..”kata-kataku terputus ketika melihatnya sudah tertidur mengelangkupkan wajahnya pada meja.
“Hahhh.. jadi dari tadi aku berbicara dengan Pangeran Tidur yang Cantik?” kataku membetulkan letak selimutnya dan kembali menyelesaikan pekerjaanku.
******************************************
Author POV
“Ya!! Ppali, hyung!!” teriak Eun Soo di depan pintu rumah Jae Hee yang tertutup.
“Kau ini tidak bisa bersabar ya?!” terdengar suara dari dalam rumah tak lama kemudian Jae Hee keluar dengan menenteng tas di tangan kanan, sepatu di tangan kiri dan mulut yang menjepit roti isi.
“Aku menunggu lama sekali tau,” kata Eun Soo mengeluarkan nada manjanya.
“Aku bahkan belum sempat sarapan, kau mau menyuapiku ha?!” kata Jae Hee sambil mengenakan sepatunya.
“Ma’af..” kata Eun Soo kali ini dengan nada memelas.
“Lihat-lihat, beberapa menit yang lalu kau hampir meruntuhkan pintu rumahku, lalu kau bersikap manja dan sekarang kau seperti anak anjing yang kehujanan.” Kata Jae Hee kali ini mengenakan tasnya.
“Ayo kita berangkat.” Kata Jae Hee lagi sambil mengacak-acak rambut Eun Soo.
“Ya! Eomma-ku susah-susah merapikannya tau!” kata Eun Soo naik ke boncengan motor Jae Hee.
“Hah dasar kau ini, rambut saja masih dirapikan oleh Eomma-mu!” kata Jae Hee
Eun Soo hanya membalasnya dengan memanyunkan bibir.
“Hari ini pelajarannya menyebalkan, bagaimana kalau ktia bolos saja, Hyung?” kata Eun Soo ketika mereka sudah memasuki gerbang sekolah.
“Ya!! Rupanya namdongsaeng-ku ini sudah mulai nakal ya?! Andwe! Bisa-bisa Eomma-mu marah nanti.” Kata Jae Hee.
-----------------------------
Jae Hee sedang membantu Eun Soo yang mendapatkan giliran maju kedepan, ketika seseorang masuk kedalam kelas.
“Ya! Eun Soo-ah! Itu bukan angka dua, tapi lima!” bisik Jae Hee tak bersuara kepada Eun Soo yang ada didepan.
“Eun Soo-ah. Kau duduk dulu, ada sebuah pengumuman.” Kata Yang seongsangnim.
Setelah Eun Soo duduk, masuklah seorang Yeoja yang wajahnya asing kedalam kelas.
“Yeorobuen, ini adalah Han Hwa Young, teman baru kalian dia pindahan dari Daegu.” Kata Yang seongsangnim di ikuti dengan bungkukan badan dari yeoja itu.
“Annyeong Haseyo, Hwa Young imnida, bangapseumnida.” Kata Yeoja itu lembut.
“Kau bisa duduk disana” kata Seongsangnim sambil menunjuk tempat duduk kosong di depan Jae Hee.
Yeoja itu menunduk dengan sopan dan berjalan ketempat yang ditunjuk.
“Annyeong Haseyo, Hwa Young imnida.” Kata Yeoja itu kepada Eun Soo dan Jae Hee setelah duduk dibangkunya.
“Yeppeo..” bisik Eun Soo di telinga Jae Hee yang dibalas dengan senyum kecut Jae Hee.
*************************************
Eun Soo POV
“Hyung..hhh..hh..!!!!” teriakku sambil berlari menuju Jae Hee hyung yang sedang membeli sesuatu di kantin.
“Kau berisik sekali, ada apa?” tanya Jae Hee.
Aku menyeret Jae Hee Hyung ketempat yang sepi kemudian menceritakan hal yang membuatku berteriak tadi.
“Hhh.. Aku berhasil mendapatkan hhh... nomor Hwa Young!” kata sambil mengatur nafas yang masih terputus-putus.
“Baguslah.” Kata Jae Hee hyung singkat.
“Menurumu, haruskah aku mengirim SMS atau aku menelfonnya?” tanyaku lagi sambil meremas-remas ponselku. Pertanda kalau aku gugup.
“Terserah aku saja.” Balas Jae Hee Hyung lagi, kenapa dia hanya berbicara singkat-singkat sih?!
“Lebih baik aku mengirimnya SMS nanti.” Kataku lagi.
“Eun Soo-ah,, apakah kau menyukai Hwa Young?” pertanyaan Jae Hee hyung benar-benar tidak aku perkirakan.
Apakah aku menyukai Hwa Young? Pertama kali aku merasa namanya lucu, Hwa Young artinya adalah bencana yang berharga. Namun sepertinya Hwa Young benar-benar bencana yang berharga bagiku. Sebuah perasaan yang membuatku terus gugup dan berdebar-debar, namun sangat berharga sehingga tidak ingin melepaskannya.
“Eh? Emm.. Molla. Aku hanya merasa, kalau aku akan baik-baik saja selama melihatnya tersenyum. Ya, kurang lebih begitu.” Kataku sambil menopangkan dagu.
“Berarti kau mencintainya.” Kata Jae Hee hyung memelankan suaranya.
“Emm,, ya mungkin.” Kataku.
************************************
Jae Hee POV
“Hyung!!!!” teriak Eun Soo di depan rumahku.
“Eun Soo, untuk apa kau kemari hujan-hujan begini? Kau jadi basah kuyup.” Kata ku langsung melemparkan handuk padanya.
“Hyung!! Kau tau, Hwa Young membalas pesanku!” katanya dengan mata berbinar-binar.
Dia kesini hanya untuk bicara itu? sepertinya, Eun Soo benar-benar mencintai Hwa Young.
“Benarkah? Itu bagus sekali.” Kataku
“Lalu, aku harus bagaimana?” tanyaku.
“Apalagi kalau tidak mengajaknya keluar.” Kataku
“Berkencan?” tanya Eun Soo lagi.
“Iya!!” balasku.
“Baiklah, aku akan mengajaknya. Terima kasih, Hyung. Kau memang yang terbaik!” katanya.
Entah kenapa, seperti ada sebuah samurai menancap di dadaku, membuatku sakit dan sesak.
------------------------------------------
“Hyung!  Ayo kita makan siang, jangan belajar terus.” Kata Eun Soo sambil menutup buku-ku dengan paksa.
“Eh? Kau harusnya mengajak Hwa Young makan denganmu.” Jawabku sambil kembali membukan buku tulisku dan kembali menuliskan sesuatu disana.
“Harus kah?” tanyanya dengan nada polos.
“Tentu saja. Sana pergilah ajak dia.” Kataku.
“Baiklah! Ddaa, hyung. Jangan lupa, hyung juga harus makan siang.” Katanya sambil pergi mengajak Hwa Young.
Tak berapa lama, aku lihat Hwa Young dan Eun Soo berjalan bersama menuju ke kantin. Eun Soo merangkul pundak Hwa Young dan mereka berbicara dengan akrab.
Aku pun melanjutkan lagi apa yang aku tulis tadi..

“Ya..mungkin aku adalah pelabuhan rapuhmu,
Ketika kau lelah dan tersakiti, datanglah padaku dan aku akan merawatmu..
Merawat dan mengangkatmu
Hingga saatnya kau bertemu dengan kebahagiaanmu
Mungkin inilah saatnya aku melepaskanmu, kau sudah bisa terbang sendiri sekarang. Jadi terbanglah sendiri dan raihlah kebahagiaanmu..
Aku akan mendukungmu disini, dengan segenap rasa bahagia dan sakitku.
Kebahagianku adalah melihatmu meraih kebahagiaanmu, dan mungkin rasa sakitku adalah karena tak bisa memilikimu.
Kang Jae Hee.”
***************************************
Orang bilang, tidak ada rahasia yang tidak akan diketahui orang lain.
Orang bilang, tidak ada rahasia yang tidak akan terbongkar..
Namun aku ingin memiliki sebuah rahasia,,
Rahasia yang tidak akan diketahui orang lain, yang tidak akan pernah terbongkar sampai kapanpun.
Rahasia kalau aku mencintaimu,,
Cha Eun Soo.


THE END

1. Kyaa!!! author lupa kalo ngejanji-in PG-14 buat reader, ma'aph.. author kelupaan,, Mianhae, jeongmhal mianhae.. kapan-kapan aja ya?!
okeee.. terimakasih udah baca.. ^^
semoga menimbulkan kesan yagn baik dan tidak ada dendam diantara kita,, apalagi pihak-pihak yang bersangkutan.. ^^V
Ini cuma Imajinasi author kok. 100% fiksii...

 2. saya baru nyadar kalo ini bukan FanFiction (cz, nggak ada tokoh idolanya), berati ini namanya Karangan Bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Other Information

Ikuti Terus Blog ini ya...
Oiya,, bagi para pengikut,, Add FB aku juga ya.. di Indriyanti Agutina Putri dan my twitter @2096park