Halaman Yang Ada Di Blog-ku

Sabtu, 05 November 2011

Double Mask For Double Face 2 -part1-


Author : Park In Ri (again.. gag bosen apa baca FF dari ini author?)
Casting : Royal Couple,, Park In Ri & Lee Taemin (ngalah-ngalahin Kate Middleton sama Prince William!!!)
Genre : Romance, Sadlystic, pokoknya gag Yaoi!! Tidak ada yang seperti itu! karena saya benci budaya 2min!! Jealous ma Minho!! *Nah lo? Kok curhat?!
Rating : Kalo part 1-nya adalah PG-16 yang ini PG-16,5 (tebak yang kayak gimana itu?!)
Note : Merasa terbang diangan ketika ada beberapa orang bilang yang Double Mask For Double Face 1 bagus, adalah sebuah keputusan besar membuat sekuelnya *text pidato mode : On. Perasaan saya mengatakan yang ke-2 ini nggak lebih bagus dari yang pertama. Tapi,, ya dicoba dulu lah!

DOUBLE MASK FOR DOUBLE FACE –SERI 2-
Aku sudah bilang bukan?
Aku suka semua yang ada pada dirimu...
Belum? Kalau begitu sebagai gantinya, akan ku katakan 1000 kali setiap harinya,,
------------------------------------------------
Aku adalah bunga matahari
Sedangkan kau adalah matahari
Matahari yang bersinar dan menyilaukan
Dan aku hanya sekuntum bunga matahari yang harus selalu melihatmu untuk bertahan hidup
Meski sinarmu membuatku sakit aku harus tetap melihatmu agar bisa bernafas
Namun apakah kau mengenalku?
Aku yang selalu melihatmu
Aku yang hanya sekuntum bunga diantara berjuta makhluk yang melihat dan menyanjungmu
Meski kau bahkan tak tau aku ada
Aku akan terus melihatmu
Karena bunga matahari ditakdirkan hanya untuk melihat ke matahari
************************************
In Ri POV
“Kau yakin sudah semuanya?” tanya Taemin memeriksa lagi barang bawaanku.
“Iya! Ayo cepat, nanti aku terlambat.” Kataku. Mobil kamipun berjalan.
Hari ini aku harus menghadiri study tour, dan aku meminta Taemin untuk mengantarku. Kulihat namja berambut kuning almond disampingku itu.
“Arrgghhh.” Katanya menggeram membuatku sontak menengok. Kulihat tangannya bergetar dan keringat dinginnya bercucuran.
“Perlu aku gantikan menyetir.” Tanyaku perlahan lalu dibalas dengan gelengan kecilnya.
Keadaannya sudah jauh lebih baik dari beberapa bulan lalu saat ia membuat 19 bekas jahitan di pahaku. Ia sudah bisa merasakan jika penyakitnya akan kambuh, dan sedikit demi sedikit bisa mengontrolnya.
Kami melewati perjalanan dalam diam, hanya menyisakan suara nafasnya yang naik turun menahan amarah. Sesekali aku memegang lengannya mengingatkan bahwa aku ada disini. Kamipun sampai ditempat yang aku tuju, namun begitu turun aku malah ragu bisa meninggalkannya mengemudi sendirian atau tidak.
“Oppa yakin bisa pulang?” tanyaku.
“Hmm.” Katanya tertahan.
“Hati-hati.” Kataku memandangnya.
“Ne.” Katanya sambil mencium keningku lalu masuk kedalam mobil dan pergi.
Aku tatap jalanan yang bahkan sudah tidak menampakkan mobilnya dengan pandangan khawatir hingga ada seseorang menepuk pundakku.
“Ayo masuk.” Kata Yoo Seo mengajakku.
“Emm.. Yoo Seo, bisa kau izinkan aku ke pada Kang Seongsangnim? Aku harus kembali kerumah karena ada urusan, jika sudah selesai aku akan segera kemari. Oke?” kataku tanpa membiarkannya menyela dan segera berlari menuju halte bus terdekat.
Perlu waktu 10 menit untuk menemukan bus ditempat seperti ini. Aku menaiki bus pertama yang entah bertujuan kemana, yang penting aku bisa segera menyusulnya.
Author POV
In Ri sedang berdesakan di dalam busnya ketika bus itu tiba-tiba berhenti, membuatnya harus lebih menyeimbangkan diri. In Ri melihat ke sisi kanan jalan yang merupakan jurang curam dengan bebatuan tajam. Bus kembali berjalan, menyisir hiruk-pikuk orang yang sedang berdiri di tepi jurang.
Telah terjadi sebuah kecelakaan disana. Sekarang Tim SAR sedang berusaha mengangkat mobil yang terperosok kejurang itu. Tepat ketika mobil itu berhasil diangkat, bus In Ri melewatinya. Mobil yang sangat dihafal In Ri, bahkan baru 15 menit lalu ia ada dalam mobil itu. Dengan kap mobil yang sudah tidak berbentuk dan penuh dengan goresan batu-batu jurang yang tajam.
-----------------------------------
Sudah 3 jam In Ri duduk memeluk tasnya tak bergerak di depan sebuah pintu putih yang besar, menunggu seseorang keluar dan memberinya penjelasan. Bagi In Ri tentu saja ini adalah saat yang sulit, saat dikeluarkan dari mobilnya keadaan Taemin tidak menunjukan luka luar yang parah, namun dalam perjalanan ke mari dia memuntahkan darah, menggambarkan luka dalamnya yang mengenaskan. In Ri sudah menghubungi keluarga Taemin, mungkin besok mereka akan sampai.
Ingin sekali ia masuk dan menemani Taemin disaat seperti ini, ia ingin menjadi hantu dan menembus tembok itu sekarang, tapi jelas itu tidak bisa. Sekarang ia tidak tau harus berbuat apa, menangis? Tidak. Dia terlalu bingung bahkan hanya untuk menangis, terlalu sedih bahkan air mata tak sanggup menggambarkannya. Menangis dalam hati. Itu kedengarannya lebih menyakitkan.
..Kau,,
Kau begitu dekat,
Namun untuk melihatmu saja aku tidak bisa..
*****************************************
Taemin POV
Disini,,
Menyilaukan.. cahaya ini menyakitkan..
Tiba-tiba terdapat sebuah layar besar yang menampilkan film-film kehidupanku..
Semuanya berputar begitu cepat,
Orang-orang yang hidup dalam kehidupanku,,
Memberikan berbagai warna dalam hidupku..
Semuanya masuk dalam anganku, menampilkan kenangan-kenangan manis,,
Membuatku tidak ingin terbangun..
Hingga aku ingat padamu,,
Aku ingat harus mengatakan sesuatu padamu..
Aku harus bangun,,
Karena aku belum sempat mengatakan,
“..Maaf, karena mencintaimu..”
*************************************
In Ri POV
Lega dan juga sedih ketika dokter mengatakan Taemin koma. Lega karena itu berarti aku masih bisa melihatnya lagi, dan sedih karena aku bisa melihatnya tanpa cahaya matanya. Aku menyiapkan beberapa bunga dan menyemprotkan aroma terapi kesukaannya kedalam ruang perawatannya. Aku ingin dia merasa nyaman di kamar perawatannya meskipun dia tidak mengetahuinya, tapi aku yakin dia merasakannya.
---------------------------------------------------------
Aku sedang mengusap dahinya yang berpeluh ketika pintu kamarnya terketuk. Muncul seorang wanita paruh baya dan juga pria yang rambutnya mulai memutih juga seorang namja berusia 23 tahunan. Aku bangkit dari kursiku dan memberi hormat pada mereka.
Wanita paruh baya itu langsung mengahampiri ranjang Taemin dan memeluk anak laki-lakinya itu erat.
“In Ri, bagaimana keadaannya?” tanya Ayah Taemin.
“Dokter meminta Omonim untuk menemuinya.” Kataku sambil melihat Ibu Taemin yang masih menangis disamping tubuh anaknya.
Aku hanya bisa berdiri di belakang mereka semua. Ini bukan pertemuan yang indah bagi sebuah keluarga yang sangat jarang bertemu. Tak berapa lama kemudian Ibu Taemin menghampiriku dan mengajakku menemui dokter.
“Beberapa tulang rusuknya patah, tapi kami sudah mengatasinya. Yang paling penting sekarang adalah menunggunya sadar, baru kita bisa memastikan apakah dia baik-baik saja.” kata Dokter begitu Ibu Taemin bertanya tentang keadaan anaknya.
“Lalu, kenapa sampai sekarang dia tak kunjung sadar?” tanya Ibu Taemin.
“Ini mungkin karena alam bawah sadar Taemin berbeda dengan yang lainnya. Penderita alter ego *red:kepribadian ganda* memiliki alam sadar yang sedikit berbeda, saat koma dua kepribadian itu akan bertarung merebutkan satu raga.” Kata dokter dengan nada prihatin.
“Itu berarti, ada kemungkinan dia sembuh?” kali ini aku yang bertanya.
“Ya, tapi juga kemungkinan dia terperangkap dalam pribadinya yang lain..” kata dokter itu dengan nada yang semakin merendah.
Begitu kami keluar dari ruang dokter, Ibu Taemin segera menarik tanganku dan memintaku duduk di cafetaria rumah sakit.
“In Ri-aa,” katanya memanggilku pelan.
“Ne, Omonim.” Kataku pelan.
“Terima kasih, sudah menjaga Taemin hingga sekarang.” Katanya sambil memelintir tissue yang mengusap matanya.
“Aniyo, Omonim. Aku senang melakukaknnya.” Kataku
“Sebelum kecelakaan itu, apakah Taemin sedang kambuh?” tanyanya tersendat karena ragu akan dapat menerima jawaban sebenarnya.
“Omonim tenanglah semuanya akan baik-baik saja, Taemin Oppa pasti bisa melewatinya.” Kataku.
Aku tidak yakin ucapanku itu berguna,,
karena sesungguhnya perasaanku juga tidak karuan.
********************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Other Information

Ikuti Terus Blog ini ya...
Oiya,, bagi para pengikut,, Add FB aku juga ya.. di Indriyanti Agutina Putri dan my twitter @2096park