judul ini, author dapet waktu lagi ngerjain mading 3dimensi yang mengharuskan author bergelut sama styrofoam hampir setiap hari selama hampir satu bulan (-,- curhat teruuusss!!) tapi masa-masa itu sudah berlalu, kawan!
oke deh,, mendingan langsung capcus aja ya??
HAPPY READING,,,
Author : Park In Ri
Casting : Lee Taemin, Park In Ri,
Lee Jin Ki, Han Sang Hwa *seluruh tokoh dalam FF ini sudah melalui tahap
seleksi yang sangat ketat dan telah dianggap memenuhi syarat ke-Ffan.
Genre : Romance, Full Color, kalo
yang kemaren sadlytic, sekarang dibuat penuh warna n seru!!
Rating : PG- berapa ya? bingung
nentuinnya.. ntar aja deh kalo udah tamat, baru ditentuin ratingnya
STYROFOAM
Percayakah?
Aku dapat mencintai seseorang
Hanya karena pernah merasakan
nafasnya..
*********************************
Author POV
“In Ri sayang, kau disini dulu
ya?” tanya seorang ibu-ibu muda pada anaknya yang masih duduk di bangku taman
kanak-kanak ditengah keramaian.
“Ibu mau ke toilet didepan itu
sebentar.” Kata ibu itu lagi.
“Baiklah, tapi cepat ya.” Kata
anak kecil itu manja.
Sementara ibunya pergi ke toilet.
Gadis kecil itu memandangi taman yang sedang ramai itu sambil memainkan
kakinya. Ini adalah hari anak nasional, banyak anak-anak dari berbagai sekolah
yang kemari bersama ibu dan ayah mereka.
Seekor kupu-kupu terbang
mengelilingi gadis itu, mengajaknya bermain, terbang kesana kemari, membuat
gadis kecil itu mengikutinya. Berlari cepat mengikuti kupu-kupu yang terbang.
DUKK! Gadis kecil itu jatuh
terduduk, mengotori baju pinknya yang indah dengan tanah liat. Tangannya juga
lecet karena menahan berat badannya.
“Sini aku bantu berdiri.” Kata
seorang anak laki-laki kecil dengan kemeja putih, dan jas kuning juga celana
serupa. Dengan senyum manis dan matanya menyiratkan kebahagian, ia mengulurkan
tangan pada In Ri.
Gadis itu meraih tangannya. “Aku
bantu obati lukamu ya?” tanya anak laki-laki itu.
Mereka berdua berjalan menuju
kesalah satu bangku.
Anak laki-laki itu mengusap luka
In Ri dengan air, kemudian meniupnya sebentar. Dan menutupnya dengan plester.
“Sudah selesai.” Kata anak
laki-laki itu.
“Terimakasih.” Kata In Ri pelan.
“Tidak masalah, aku pergi dulu
ya? Ayahku sedang menunggu.” Kata anak itu.
In Ri yang tidak bisa mengatakan
balasan apapun hanya bisa memandangi anak laki-laki itu berlari.
“In Ri? Kau kenapa? Bajumu kotor
begitu?” tanya Ibunya yang baru kembali dari toilet.
‘Ibu, bisakah ibu membelikanku
gaun berwarna kuning?” tanya In Ri polos.
------------------------
Tapi anehnya..
Perasaan itu tumbuh dan
berkembang seperti cinta-cinta yang lain
Hingga bertahun-tahun
Tepatnya..
11 TAHUN KEMUDIAN
*************************************
In Ri POV
“Sekolahku sudah sampai, Oppa.”
Kataku pada Jin Ki oppa, sambil menepuk-nepuk pundaknya agar menghentikan motor.
“Oh? Benar. Turunlah, kita sudah
sampai.” Katanya setelah menghentikan motor didepan gerbang, sedangkan dia
tidak merasa harus turun dan tetap berada di atas motornya.
“Ne.” Kataku sambil turun dari
motornya lalu berjalan pergi sebelum dia menarikku, membuat pipiku berbenturan
dengan bibirnya.
“Hati-hati ya? Baik-baik
disekolah. Jangan coba-coba melirik namja lain.” Katanya sambil mencium
keningku.
“YAA!! Sampai kapan kalian mau
bermesraan begitu? Cepat masuk!” kata Gae Shin yang ternyata sudah
memperhatikan kami dari tadi.
“Hey!! Annyeong!!” kataku sambil
melambai-lambaikan tangan pada chinguku itu. “Aku masuk dulu ya, Oppa?!” kataku
pada Jin Ki Oppa, dan segara berlari menghampiri Gae Shin.
Setelah sampai di dekat Gae Shin,
aku merangkul pundaknya dan kami berjalan bersama.
“Sebenarnya kau dan Jin Ki sunbae
itu ada apa sih?” Tanya Gae Shin kepadaku.
“Tidak ada apa-apa.” Balasku
“Tidak ada apa-apa, tapi
bermesraan begitu? Dasar kau anak nakal! Kulaporkan Seung Ri Oppa nanti kau!”
ancamnya bercanda.
“Eonni, Jin Ki Oppa itu teman
Seung Ri Oppa. Jadi tidak akan ada masalah kalau Seung Ri Oppa tau. Lagipula
dia memang sudah tau. Lalu sekarang, dimana kelas kita?” kataku mengalihkan
pembicaraan.
“Yang didepan itu. aku dan Na Dae
sudah menaruh tasku. So La akan duduk bersamamu.” Kata Gae Shin.
“Eh iya! Dimana Na Dae?” tanya
ku.
“Dia pergi ke kantin, kau masuk
saja dulu. Aku mau ke toilet.” Kata Gae Shin langsung berlari tanpa menunggu
jawabanku.
Aku segera masuk kedalam kelas
baruku. Aku pandangi sekeliling dan menemukan tas Gae Shin dan Na Dae di bangku
kedua dari belakang baris paling kiri. Baiklah, aku akan duduk dibelakang
mereka.
Aku berjalan keluar kelas dan
menemukan So La sedang berjalan mengendap-endap di belakang seorang namja.
“Hey! Kenapa kau bertingkah
seperti itu?” tanya ku mengagetkannya.
“In Ri!!!” kenap dia malah
memekik padaku?! “Seung Ho sekelas dengan ktia!” katanya kali ini sambil
memelankan suara.
“Ya, itu bagus untukmu. Kau sudah
menyukainya diam-diam sejak kita SMP.” Kataku sambil mengingat-ingat masa SMP
yang mulai hari akan berubah menjadi masa-masa SMA.
“Bolehkah aku duduk dengannya?
Kau bisa duduk dengan orang lain kan? Ayolah!!” katanya.
“Em...” gumamku sambil melihat
wajah memelasnya. “Baiklah! Lagipula, Gae Shin dan Na Dae ada didepanku.”
Kataku mengambil keputusan.
***********************************
Author POV
Setelah bel masuk berbunyi, semua
siswa baru masuk kedalam kelas. In Ri yang baru menemani So La ke toilet sudah
masuk kedalam kelas dan duduk dibangkunya. Kursi sebelahnya masih kosong.
“Hari pertama sudah terlambat.”
Kata In Ri dalam hati sambil mengamati sebelah kursinya yang masih kosong.
“Baik, kita mengecek kehadiran
dulunya.” Kata seorang Sunbae ramah.
“Baek Na Dae..”
“Naega.” Kata Na Dae mengalihkan
pembicaraan dengan Gae Shin
“Kim So La..”
“Ne.” Kata So La menjaga sikap
karena ada Seung Ho disampingnya.
“Lee Tae Min...” kata sunbae itu
sedikit heran.
“Lee Taemin..” kata Sunbae itu
mengulangin perkataannya karena tidak ada suara yang menyahut. “Ya! Lee...”
kata Sunbae itu terhenti karena seorang Sunbae lain menyikutnya.
“Aku disini.” Kata seorang Namja
yang baru masuk ke dalam kelas.
“Ahh.. hyung.” Kata sunbae itu.
“Kenapa? Apa kau akan menghukumku
karena terlambat?” tanya namja itu sok. Benar-benar serasi dengan
penampilannya, seragam acak-acakan, tasnya tertenteng sembarangan dan rambut
almond lurusnya dibiarkan terurai panjang hingga sebahu.
“Ani.. tentu saja tidak, Hyung.”
Kata sunbae yang lainnya.
“Bagus.” Kata namja itu langsung
berjalan menuju tempat duduk kosong disebelah In Ri.
In Ri memandangi penampilan namja
itu dari bawah ke atas, kemudian pandangan mereka bertemu dan namja itu melirik
sinis kearahnya. Membuat In Ri terlonjak kaget dan menggeser tempat duduknya
agar sedikit menjauh dari namja itu.
Gae Shin dan Na Dae yang melihat
namja itu duduk di bangku sebelah In Ri itu juga mengkhawatirkan chingunya.
-----------------------------------
Setelah selesai makan siang, In
RI dan ketiga chingunya kembali ke kelas. Di samping tempat duduk In Ri
terlihat seorang namja duduk menaikkan kakinya ke meja dan memejamkan mata.
“In Ri, apakah kau yakin akan
tinggal dirumah nenekmu?” tanya Gae Shin ketika mereka baru saja duduk.
“Tidak ada pilihan lain, tidak
ada orang dirumahku. Mungkin aku harus tinggal disana sekitar seminggu.” Kata In
Ri sambil meraih handphone-nya yang berbunyi.
“Lalu, bagaimana kau pulang?
Dengan Jin Ki Sunbae kan?” tanya Na Dae.
“Aku baru saja memintanya untuk
tidak menjemputku. Dia pasti sedang sibuk mengurusi hobae-hobae barunya.” Kata
In Ri sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku.
“Eh, sepertinya So La dan Seung
Ho sudah semakin akrab!” pekik Gae Shin pelan.
“Eh, benar!! Kekekekek...” kata
In RI sependapat.
“Ehhheeeemmm.. Sunbae Kang Min,
sepertinya kau harus memisahkan ketiga yeoja ini, mereka berisik dari tadi.”
Kata Taemin tanpa menurunkan kakinya dari meja.
“Eh? Taemin hyung.. baik lah.
Kau! Nomor 05 dan 14 kalian tukar tempat dengan dua yeoja berkacamata itu.”
Kata seorang sunbae, membuat Gae Shin dan Na Dae terpaksa pindah dan digantikan
dua yeoja berkacamata yang sepertinya sangat-sangat pendiam.
************************************************
TBC...
kelanjutan FF ini bisa ditunggu segera..
--SEMOGA----
Saya kan sudah bilang kalo saya lagi hiatus!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar